Menu
Moh. Kurdi

Penanaman Jiwa Kewirausahaan Bagi Santri Yayasan Pondok Pesantren Modern Al-Ittihad


Pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan dalam bentuk pelatihan kewirausahaan bagi santri pada Yayasan Pondok Pesantren Modern Al-Ittihad ini  dilaksanakan dari tanggal 10-13 Juni 2019. Tahap pertama yang diawali dengan pembukaan dan dilanjutkan pemberian  materi oleh Bapak Syahril, SE., M.Ak. dengan materi “Menjadi Pengusaha itu Menyenangkan”. 
Penyampaian materi ini diikuti dengan sesi tanya jawab dimana pada sesi ini para peserta pelatihan mendapatkan kesempatan  untuk berdiskusi langsung dengan pemateri. Para peserta terlihat antusias dan aktif mengajukan beberapa pertanyaan kepada pemateri. Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan antara lain adalah seputar langkah-langkah awal mengembangkan wirausaha.  
Selanjutnya, materi kedua diberikan oleh Bapak Moh. Kurdi, SP., MM. dengan materi Achievement Motivation dan menumbuhkan serta Meningkatkan Kreativitas dan Inovasi tentang Mindset Entrepreneur. Sesi ini dilakukan kurang lebih selama satu jam. Sesi kedua ini diawali dengan permainan agar para peserta pelatihan tidak merasa jenuh. Materi yang disampaikan antara lain adalah tentang dan menumbuhkan serta Meningkatkan Kreativitas dan Inovasi tentang Mindset Entrepreneur. Pada setiap akhir sesi pemberian materi, peserta pelatihan diberi kesempatan berinteraksi dengan pemateri dengan mengajukan pertanyaan ataupun gagasan. 
Sesi selanjutnya adalah pembagian kelompok untuk melakukan diskusi guna menyusun business plan. Selanjutnya para peserta pelatihan dikondisikan untuk membentuk kelompok yang beranggotakan 3 sampai dengan 4 orang. Masing-masing kelompok ini dipandu untuk merencanakan sebuah ide usaha yang selanjutnya dituangkan dalam bentuk business plan. Business plan  yang telah disusun kemudian akan dipresentasikan pada sesi berikutnya.
Sesi diisi dengan diskusi mengenai business plan yang telah disusun oleh masing-masing kelompok. Kegiatan ini diawali dengan presentasi oleh masing-masing kelompok, kemudian peserta lainnya dipersilakan untuk mengajukan pertanyaan, kritik maupun saran untuk didiskusikan bersama. Selanjutnya, tim pengabdi juga memberikan masukan kepada kelompok presenter terkait dengan materi-materi yang dipresentasikan oleh masing-masing kelompok.
Kelompok-kelompok yang telah terbentuk diantara para peserta kemudian menyusun dan mendiskusikan business plan, selanjutnya masing-masing kelompok tersebut mempresentasikannya. Meskipun sebagian besar peserta pelatihan pada hari kedua tidak mengikuti pelatihan di hari pertama, namun demikian para peserta tetap dapat mengikuti setiap aktivitas tanpa kesulitan yang berarti. Hal ini terbukti dengan setiap kelompok yang terbentuk dapat mempresentasikan business plan kelompoknya masing-masing. 
Sesi diskusi business plan didahului dengan presentasi masing-masing kelompok. Setiap kelompok dipersilakan untuk mempresentasikan gagasan usaha kreatifnya masing-masing, selanjutnya peserta lain diberi kesempatan untuk mendiskusikan hasil  presentasi dengan mengajukan pertayaan, kritik, maupun masukan kepada kelompok penyaji. Setelah itu, tim pengabdi juga memberikan masukan terkait dengan business plan yang dipresentasikan.   
Pada sesi ini terdapat 4 kelompok yang mempresentasikan business plan. Masing-masing kelompok menyajikan gagasan usaha yang berbeda-beda seperti gagasan membuat Stick Ikan, Ikan Sarden, Pentol dan Bakso Ikan,serta kerupuk ikan.
Masing-masing kelompok mendapatkan kesempatan yang sama, yaitu mempresentasikan business plan yang telah disusun, kemudian berdiskusi dengan peserta lainnya, dan selanjutnya mendapatkan masukan dari tim pengabdi. Pada akhir sesi dilakukan pembagian hadiah untuk kelompok favorit dan juga pembagian doorprize untuk para peserta. Rangkaian acara pelatihan kewirausahaan ini selesai dan ditutup pada jam 12.00 WIB.
Acara pengabdian kepada masyarakat secara umum telah  berlangsung dengan baik. Hal tersebut dapat dicapai berkat dukungan dari pengurus dan pengelola pondok yang telah membantu di dalam koordinasi kegiatan, publikasi dan penyebaran undangan bagi para santri. Faktor pendukung lainnya adalah peserta yang mengikuti pelatihan memiliki minat dan ketertarikan di bidang wirausaha sehingga dalam mengikuti acara tersebut peserta terlihat kritis dan antusias.  
Namun demikian, meskipun secara umum acara pelatihan dapat berjalan dengan lancar akan tetapi ada beberapa hal yang menghambat pelaksanaan tersebut. Diantaranya adalah peserta yang datang hanya sebanyak 25 orang dari jumlah total yang di undang sebanyak 30 orang santri. Hal ini dikarenakan banyaknya tugas dan kegiatan terkait pondok yang bersamaan dilaksanakan. Selain itu, beberapa peserta datang terlambat, sehingga acara terpaksa mundur dari jadwal yang telah ditentukan.

Tidak ada komentar